Secara garis besar sistem injeksi bahan bakar bensin atau kita akan menyebutnya dengan sistem EFI, memiliki konstruksi dasar yang akan sedikit kita bahas pada kesempatan ini.
Yang perlu ditekankan di sini adalah sistem EFI adalah sistem bahan bakar, bukan sistem pengapiannya atau yang lain. Jadi bisa saja sistem bahan bakarnya sudah menggunakan EFI, sistem pengapiannya masih menggunakan distributor dengan pengapian electronik biasa. Pada tingkatan yang lebih tinggi, kita menyebutnya dengan Engine Managemen System, dimana sistem ini terintegrasi antara sistem bahan bakar, pengapian, kontol chasis dan body, seperti ABS dan sebagainnya. Untuk sistem EMS kita akan bahas tersendiri.
Konstruksi dasar dari sistem injeksi terdiri dari sistem elktronik, sistem bahan bakar dan sistem pemasukan udara. Ketiga sistem ini bekarjasama, dimana sistem elktronik bertugas mengumpulkan data dari sensor sensor, kemudian mengeksekusinya ke sistem bahan bakar, yang kemudian seberapa jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke intake manifol bendasarkan kondisi mesin.
BASIC INJECTION CONTROL
Seperti terlihat pada gambar di atas, sistem ini mengontrol jumlah bensin yang di injeksikan ke intake manifold (yang nantinya ada sistem koreksi juga)
Terdiri dari beberpa sensor dan aktuator. ECU mendapatkan masukan dari MAP (Manifold Absolute Preasure) sensor, yang menginformasikan jumlah udara yang masuk, kemudian menmerima sinyal dari cam angel sensor, yang meninformasikan rpm mesin, kemudian diolah di ECU yang akhirnya akan menentukan seberapa lama injektor akan membuka (menyemprotkan bahan bakar).
SISTEM KOREKSI
Basic injeksi saja tidak cukup untuk menentukan jumlah bensin yang di injeksikan ke manifold, karena mesin bekerja dalam berbagai kondisi. Diperlukan sensor sensor untuk memantau kondisi mesin yang nantinya diputuskan seberapa bensin yang diinjeksikan. Sehingga akan di dapatkan campuran udara dan bahan bakar yang mendekati ideal.
Lilik Suhariyono
Sinar berkah teknik ponorogo
No comments:
Post a Comment